Blog

Unit Usaha Prodia Bangun Pabrik Baru, Distribusikan Capex Rp 140 Miliar

Unit Usaha Prodia Bangun Pabrik Baru, Distribusikan Capex Rp 140 Miliar

Unit usaha Prodia Grup yang beroperasi di sektor produksi beberapa alat kesehatan dan pembikinan In-Vitro Diagnostic PT Prodia Diagnostic Line (Proline) membuat pabrik ke-2 yang ada di Teritori Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pembangunan itu membagikan modal atau capex (capital expenditure) sejumlah Rp 140 miliar.

“Proline mempersiapkan bujet capex sejumlah Rp 140 miliar untuk pembangunan gedung dan berbagai mesin produksi,” kata Direktur PT Prodia Diagnostic Line, Cristina Sandjaja Selasa (25/6/2024).

Cristina mengutarakan, bujet berbelanja modal itu didapat dari shareholder perusahaan, di mana Rp 50 miliar dari capex akan dipakai untuk beli bangunan dari pemilik awalnya, lantas Rp 22 miliar untuk bahan bangunan, dan bekasnya untuk finalisasi fasilitas produksi, temrauk mesin dan kelengkapan yang lain.

Ia menerangkan, pabrik baru ini akan menampung kenaikan produksi berbagai diagnostik in vitro dan diharap bisa menyokong djakartatoday.com kemandirian alat kesehatan Indonesia, dan menampung kenaikan keinginan alat kesehatan IVD di pasar Indonesia atau regional.

“Tambahan pabrik ke-2 ini diharap bisa menjamin tersedianya alat kesehatan Indonesia di tengah-tengah teror kesehatan global. Dengan demikian, tersedianya berbagai alat kesehatan in vitro diagnostik bisa selekasnya tercukupi oleh industri lokal,” sambungnya.

Awalnya, pabrik pertama Proline berada di Teritori Industri Jababeka III Cikarang yang bekerja semenjak 15 Oktober 2011. Di pabrik pertama itu, Proline menghasilkan berbagai produk reagen kimia teratur untuk beberapa ribu sarana layanan kesehatan di Indonesia

Pada 2023 Proline menambahkan baris produknya yakni reagen iritologi untuk berbagai merek instrument iritologi. Dengan dibangunnya pabrik baru, Proline merencanakan menambahkan produk baru seperti peningkatan berbagai instrument laboratorium sampai reagen molekular dengan kualitas tidak kalah dari produk import.

Cristina mengutarakan, selama ini usaha Proline berperan dengan koalisi pada revenue secara usaha keseluruhnya sejumlah 5 %. Ia katakan, faksinya sudah menghasilkan berbagai produk reagen kimia teratur beberapa ribu sarana layanan kesehatan di Indonesia. ia percaya nantinya tetap ada kesempatan besar untuk Proline untuk tumbuh sebagai produsen alat kesehatan diagnostik In Vitro.

Apalagi, saat ini pemerintahan tengah terus-menerus menggerakkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN ke produk lokal. Cristina menerangkan, Proline memiliki nilai TKDN lebih dari 40 %, hingga permasalahan melemahnya rupiah tidak berpengaruh krusial pada perusahaan.

“Melemahnya rupiah menurut kami akan berpengaruh pada industri yang memercayakan produk import 100 %. Sementara kami jatah row materialnya tidak krusial produk import,” ungkapkan ia.

You might be interested in …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Have no product in the cart!
0
Call Now Button